IL News 012/2015
Training of Trainers Pendidikan Warga
Kupang (Nusa Tenggara Timur), 18-21 Mei 2015
Siap beraksi sebagai garam dunia! Inilah yang menjadi harapan dan tekad peserta Training of Trainers Pendidikan Warga (TOT PW) yang diselenggarakan di Kupang, 18-21 Mei 2015. Acara yang terselenggara berkat kerja sama Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dengan Institut Leimena ini, berlangsung di GMIT Jemaat Benyamin Oebufu. TOT PW dibuka secara resmi oleh Gayus Polin, Ketua Klasis GMIT Kupang Tengah, yang pernah mengikuti Pendidikan Warga pada 2013. Ia mendorong peserta untuk mengikuti TOT PW dengan semangat dan menjadikannya sebagai kesempatan untuk menambah wawasan tentang iman Kristen dan Kebangsaan.
TOT PW diikuti oleh 25 orang peserta yang merupakan utusan dari beberapa jemaat GMIT di Klasis Kupang Tengah. Selama 4 hari, peserta mempelajari modul-modul dasar Pendidikan Warga (Warga Negara yang Bertanggung Jawab, Amandemen UUD 45 dan Dampaknya pada Peran Warga, Politik dan Iman Kristen, Suara Anda Berharga). Setelah mempelajari modul-modul PW, peserta melakukan Diskusi Warga untuk menajamkan pengetahuan dan menggali ide-ide aksi yang akan dilakukan sebagai wujud tanggung jawab umat Kristen sebagai warga negara.
Pada hari ketiga TOT, peserta melakukan praktek menyampaikan modul PW di ibadah-ibadah rumah tangga. Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok yang berisikan 3-4 orang. Mereka menyampaikan modul PW dan memimpin Diskusi Warga. Peserta terlihat sangat semangat dan senang bisa berbagi wawasan tentang iman dan kebangsaan kepada jemaat yang mengikuti ibadah rumah tangga.
Acara ini membuka wawasan saya, memberi penyadaran tentang tanggung jawab berbangsa dan bernegara. Saya bisa berbagi dengan pendeta lain. Saya bisa langsung berdiskusi dengan metode PIPA yang menarik (Pdt. Jack Karmany, GMIT Jemaat Maranatha Oebufu)
Acara ini sangat memberkati, bermanfaat, agar kami menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Menambah pengetahuan dan memberikan motivasi untuk mentransfer wawasan yang diterima kepada orang lain (Natih Wardani, GMIT Jemaat Gloria Kayu Putih)
Acara ini menyadarkan saya akan status saya sebagai warga Indonesia dan umat Kristen, saya sadar tanggung jawab saya sebagai warga negara. Saya harus ikut ambil tanggung jawab dalam membangun bangsa ini sehingga saya dapat menjadi garam dunia (Merlin Maya Ufi, S.Pd, GMIT Jemaat Getsemani Tarus Timur)
Peserta TOT PW di Kupang Tengah, telah menyerukan harapan dan tekadnya dalam sebuah slogan sarat makna: “siap beraksi sebagai garam dunia!” Dimulai dengan menyadari status sebagai umat Kristen dan warga negara, kemudian berperan aktif menjalankan tanggung jawab sebagai warga negara, mulai dari lingkungan sekitar. Kiranya kita pun memiliki harapan dan tekad serupa!
Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena