IL News 023/2017
Pancasila sebagai dasar NKRI telah menghantarkan bangsa Indonesia melewati berbagai badai yang mengancam kehidupan bangsa Indonesia. Paham-Paham serta upaya-upaya pelemahan Pancasila, seperti halnya radikalisasi agama, terjadi sampai masa kini hingga menggugah banyak pihak untuk merevitalisasi peran Pancasila dalam kehidupan kebangsaan Indonesia. Dibentuknya Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menunjukkan keseriusan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mengawali proses revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, tantangan (dan ancaman) utama terhadap Pancasila, serta strategi revitalisasinya yang tepat, perlu diidentifikasi bersama.
Oleh karena itu Institut Leimena berinisiatif mengadakan Focus Group Discussion Pancasila pada tanggal 07 September 2017 di kantor Institut Leimena yang bertempat di Menara Kadin Lt.28, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Tema yang diusung adalah, ”Pancasila: Apa Tantangan Utama dan Strategi Revitalisasi Yang Tepat?”.
Diskusi yang berlangsung dari pukul 14:00 sampai 16:30 sore ini berjalan dengan sangat baik dan menarik. Diawali dengan pemaparan gagasan dengan judul, “Mencari Strategi Penegakan Ideologi Pancasila” oleh Prof. Dr. Mohammad Mahfud M. D. (Anggota Dewan Pengarah UKP Pancasila, Guru Besar Hukum Tata Negara, Ketua Mahkamah Konstitusi RI Periode 2008-2013), lalu pemaparan dari Budi Hartono Setiamarga, Ph.D (Dosen Metalurgi di Institut Teknologi Bandung, Director of Center of State and Religion Studies (CRSS) di Institut Leimena), kemudian juga pemaparan dari Pdt. Dr. A. A. Yewangoe (Anggota Dewan Pengarah UKP Pancasila, Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Senior Fellow di Institut Leimena), dilanjutkan dengan diskusi menarik oleh seluruh undangan yang dimoderatori oleh Executive Director di Institut Leimena, Bapak Matius Ho, B.S., M.S.
Berikut para undangan yang menghadiri FGD tersebut, Adung Abdul Rochman (Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda Ansor), Pataniari Siahaan (Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti), Edwin Soeryadjaya (Board of Directors Institut Leimena), Johan Hasan (Dekan Universitas Ciputra Surabaya), Raja Kami Sembiring Meliala (Mayor Jenderal TNI Purnawirawan) dan Kemudian dari Institut Leimena, turut hadir Jakob Tobing (President of Leimena Institute), Vonny Tjandra (Operations Director), dan Daniel Adipranata (Deputy Director of CRSS).
Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena