IL News 011/2017
Universitas Kristen Indonesia mengadakan seminar kebangsaan dengan tema “Merawat Kemajemukan dalam Bingkai NKRI” pada tanggal 5 April 2017 di Grha William Soeryadjaya, Kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur. Pdt. Andreas A. Yewangoe selaku Senior Fellow dari Institut Leimena menjadi narasumber dalam seminar tersebut, bersama dengan Romo Benny Susetyo.
Kegiatan berlangsung dari pukul 09:00 sampai 14:00 dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa, juga para akademisi dan pemuka agama hingga auditorium penuh sesak serta antusias untuk mengikuti seminar tersebut. Moderator seminar adalah Dr. Sidratahta Mukhtar, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di UKI. Narasumber pertama, Romo Benny Susetyo menyampaikan mengenai kiat untuk merawat kemajemukan di Indonesia, dengan contoh dari almarhum Romo Mangun di Yogyakarta. Sedangkan narasumber kedua, Pdt. Andreas A. Yewangoe memaparkan materi mengenai Indonesia sebagai negara kebangsaan. Beliau juga menegaskan bahwa itu sudah final dan semua pihak perlu menjaganya bersama.
Romo Benny meyakini bahwa persoalan kebangsaan dapat selesai jika kita bisa mengambil nilai positif dan mengikuti teladan Roma Mangun yang membuktikan masyarakat majemuk juga bisa hidup damai berdampingan. Sementara Pdt. Andreas A. Yewangoe menegaskan bahwa negara yang berdasarkan agama tidak selamanya lebih bebas korupsi ataupun pelanggaran lainnya dibandingkan negara kebangsaan. Sehingga dapat dilihat bahwa bukan disitu akar masalahnya. Keberagaman di Indonesia justru seharusnya dikelola dengan baik sehingga menjadi aset yang luar biasa dan bukan sumber konflik.
“Tidak penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu.” – K.H. Abdurrahman Wahid
Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena