info@leimena.org    +62 811 1088 854

IL News 010/217

Institut Leimena kembali mengadakan Focus Group Discussion pada tanggal 21 Maret 2017 di Century Park Hotel Jakarta. Tema yang diusung adalah, “Winning the Global War of Ideas Against Islam Extremism: The Indonesian Solution”. Tidak kurang dari 20 tokoh pemimpin dan akademisi Kristen juga Muslim hadir dalam FGD ini. Diskusi ini bertujuan bukan untuk mencapai kesepakatan, melainkan untuk mengkompilasikan gagasan dan menginventarisasi ide-ide dalam menangkal radikalisme di bumi Indonesia ini, bahkan dunia. Ada potensi Indonesia sebagai model Islam moderat yang dapat dipromosikan ke dunia global sebagai solusi bersama menghadapi ancaman radikal yang semakin nyata. Selain itu, modal lain yang kita miliki adalah dasar negara kita sendiri, yaitu Pancasila. Pancasila dinilai sebagai ideologi negara yang bukan berdasarkan pada agama tetapi tetap religious friendly.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 11:30 pagi sampai 16:30 sore ini diawali dengan pemaparan gagasan dengan topik, A Showcase of Vibrant Civil Islam, Pluralism  and Democracy: with a Special Reference to Kesultanan Yogyakarta oleh Azyumardi Azra sebagai perwakilan Muslim Scholar, dilanjutkan dengan diskusi menarik oleh seluruh undangan yang dimoderatori oleh Director of Center of State and Religion Studies (CRSS) dari Institut Leimena, Budi Hartono Setiamarga.

Berikut para tokoh yang menghadiri FGD tersebut, Alwi Abdurrahman Shihab (Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan OKI), Azyumardi Azra (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Mohammad Amin Abdullah (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Ahmad Imam Mujadid Rais (Maarif Institute), Ahmad Najib Burhani (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Ahmad Suaedy (Wahid Foundation), Jamhari Makruf (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), H. Lokra (mewakili Ibu Henriette T. Lebang dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), Linda Bustan (Universitas Kristen Petra Surabaya), Maruarar Siahaan (Universitas Kristen Indonesia Jakarta), Merphin Panjaitan (PGI Wilayah DKI Jakarta), Noorhaidi Hasan (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Rumadi Ahmad (LAKPESDAM Nahdlatul Ulama), Tobias Basuki (Centre for Strategic and International Studies), Y. W. Junardy (Indonesia Global Compact Network), Zuhairi Misrawi (Moderate Muslim Society).

Kemudian dari Institut Leimena sendiri, turut hadir Jakob Tobing (President of Leimena Institute), Matius Ho (Executive Director), Vonny Tjandra (Operations Director), Budi Hartono Setiamarga (Director of CRSS), dan Daniel Adipranata (Deputy Director of CRSS).

Diskusi berjalan dengan sangat baik dan menarik karena pemaparan dan variasi gagasan dari para undangan yang memiliki sudut pandang dan latar belakang bidang yang berbeda-beda pula. Seluruh kompilasi gagasan ini tentunya dapat menjadi modal yang baik bagi tim akademisi muslim yang akan berangkat berkeliling ke Eropa, Inggris dan Amerika Serikat selama kurang lebih 7 minggu sampai pertengahan Mei nanti, untuk memperkenalkan Islam Nusantara yang damai dan toleran. Tim tersebut terdiri dari Alwi Shihab, Azyumardi Azra, dan Amin Abdullah. Perjalanan tersebut juga akan didampingi oleh Jakob Tobing dan Matius Ho dari Institut Leimena.

Responsible Citizenship

in Religious Society

Ikuti update Institut Leimena