IL News 014/2020
3 Juni 2020
“Terkait behavior assessment, bagaimana mengelola grogi di tengah-tengah assesment? Saya sering terjebak grogi dalam proses assessment sehingga kemampuan diri tidak terexplore baik: menjadi pasif, bicara terbata-bata, bahkan sampai tdk bisa mencerna jawaban rekruiter. Padahal dalam kondisi tenang, saya bisa banget.”
Pertanyaan tersebut adalah satu dari sekian banyak pertanyaan yang mengemuka pada acara Webinar Ask the Expert Seri Assessment, yang diselenggarakan oleh Institut Leimena pada 5 Juni 2020. Institut Leimena ingin merangkul pemuda lulusan baru dan membekali mereka untuk siap memasuki dunia kerja. Kegiatan yang dihadiri oleh 118 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia ini menghadirkan Andry Lie (Business Fellow, Institut Leimena) dan Bambang Yapri (HR Consultant) sebagai narasumber.
Narasumber menjelaskan assessment dengan menyampaikan analogi tentang sebuah bidang berbentuk kotak, yang tak tepat jika dimasukkan pada bidang berbentuk segitiga. Demikianlah assessment: untuk menilai kecocokan dengan pekerjaan dan perusahaan; dengan mempertimbangkan faktor alami dan kualitas seseorang tentang sesuatu.
Apa saja yang dinilai pada tahap assessment? Narasumber membaginya pada 4 kelompok besar, yaitu perilaku, kepemimpinan, kognitif, dan teknis. Keempat unsur ini, tentu tidak otomatis ada dalam diri individu. Semua hal ini harus terus dipelajari dan dikembangkan.
Tak dapat dipungkiri, assessment bagaikan sebuah momok bagi para pencari kerja. Kerap kali, ikhtiar mencari pekerjaan terhenti di langkah assessment, seperti yang dialami seorang peserta di awal tulisan ini. Namun, seperti kata pepatah: hidup yang tak diperjuangkan, tak layak untuk dihidupi. Bagian manusia adalah terus berjuang, seraya mengharapkan hasil atas jerih lelahnya.
Ratusan peserta dari berbagai wilayah Indonesia telah membuktikan ikhtiar perjuangannya dengan turut serta belajar dari pakarnya, sebelum masuk dunia kerja. Kiranya perjuangan mereka membuahkan hasil!
Mari simak komentar peserta berikut ini:
“Pertahankan narasumber yang expert dan bijak dalam menyampaikan materi/membagikan kisah maupun menjawab pertanyaan.”
“Sudah bagus, lebih diajarkan untuk mempraktikkan apa yang dipelajari.”
“Sangat bermanfaat untuk fresh graduates yang butuh masukan dan nasehat.”
Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena