info@leimena.org    +62 811 1088 854

IL News 001/2012
oleh Institut Leimena

Pendidikan Warga ke-23

Ambon (Maluku), 5 Januari 2012

Peserta Pendidikan Warga ke-23

“Bagi saya pendidikan ini penting untuk menambah kecintaan bagi Indonesia dan perluas wawasan Indonesia saya.”  (Kanes Amanupunnjo, Ketua Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku, Cabang Tiberias 2)

Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa pemuda memegang peranan yang sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari sejak awal.  Bahkan, pemuda dapat dianggap sebagai motor dari perubahan. Oleh sebab itu, pembinaan kaum muda harus mendapat perhatian yang besar demi kemajuan bangsa di masa mendatang.  Dalam kaitan ini,  Institut Leimena bekerja sama dengan Gerakan  Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Ambon dan Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM),  mengadakan Pendidikan Warga ke 23 di Ambon, Maluku, pada hari Kamis, 5 Januari 2012.  Kegiatan yang dilaksanakan di bertempat di GPM “Menara Kasih” ini dihadiri oleh sekitar 50 orang pemuda dari GMKI dan beberapa organisasi kepemudaan yang lainnya yang berasal dari kota Ambon dan sekitarnya.

Dalam Pendidikan Warga ke 23 ini, para pemuda diajak untuk melihat betapa pentingnya sebuah gagasan karena gagasan memiliki kekuatan.  Siapa yang menduga bahwa gagasan yang dikumandangkan dalam Kongres Pemuda ke 2 di tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda itu akan menjadi kenyataan di tahun 1945?  Walaupun para pemuda di masa itu masih hidup dalam alam penjajahan, tetapi mereka berani memiliki “mimpi” yang konstruktif untuk melihat Indonesia yang bersatu, walaupun negara Indonesia belum ada pada waktu itu.

Apakah pemuda masa kini masih berani mempunyai “mimpi” yang konstruktif bagi Indonesia?  Apakah pemuda masa kini bersedia untuk merawat “Kapal” NKRI yang ditumpangi dan dimiliki bersama oleh 245 juta rakyat Indonesia? Keberlangsungan NKRI akan bergantung pada sejauh mana pemuda dan seluruh komponen bangsa secara bersama-sama merawat “Kapal” besar ini dalam mengarungi masa depan.  Untuk itu, dalam Pendidikan Warga ini, para pemuda diajak untuk melihat pentingnya cita-cita Indonesia yang ada di Pembukaan UUD 1945 serta pentingnya Amandemen UUD 1945 .

Bagaimana manfaatnya bagi para pemuda?  Beberapa tanggapan mereka:

“Rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara semakin bertumbuh, meskipun kami orang Maluku sering merasa dianak tirikan.” (Nensy M. Souhoka, GMKI)

“Memahami tentang bagaimana Amandemen UUD 1945 dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan seluruh keberbagaian perbedaan yang ada baik suku, ras, golongan, dan agama.” (Mendelson Laka, GMKI)

“Kita dapat membangun bangsa dari belajar sejarah dan memiliki mimpi dan harapan.” (Iwan Eipepa, GMKI)

Lalu apa rencana mereka selanjutnya? Berikut cuplikannya:

“Mempengaruhi orang lain (lingkungan sekitar) untuk dapat membuat perubahan meskipun dalam lingkup yang sederhana akan tetapi dapat membawa perubahan besar bagi bangsa.” (Azmida L. Kwalomine, GMKI)

“Melakukan diskusi di setiap kalangan agar lebih memahami jiwa dan semangat para pendiri Republik ini agar menarik nilai-nilai keindonesiaan.” (Farde Malle, GMKI)

“Belajar menjadi warga negara yang bertanggungjawab baik kepada negara ini maupun kepada Tuhan. Menjadi garam yang tidak terbungkus dalam plastik. Menjadi warga negara yang bertumbuh dalam iman dan kepedulian sama seperti biji yang tumbuh dan menghasilkan buah.” (Ernie J. Mirpey, GMKI, Ketua Komisariat STIEM Rutu Nusa Ambon)

Sebuah ajakan bagi para pemuda Indonesia masa kini, mari kita bangun bangsa dan negara Indonesia ini bersama-sama!   Mari kita bergandengan tangan bersama semua warga negara Indonesia dalam keanekaragaman kita untuk merawat negeri kita yang tercinta ini!

Responsible Citizenship

in Religious Society

Ikuti update Institut Leimena

Responsible Citizenship

in Religious Society

Ikuti update Institut Leimena