Johannes Leimena sudah 33 tahun meninggal dunia (Maret 1977). Walaupun begitu, visi kebangsaan dan moril-nya tidak ikut lenyap ditelan maut. Karena itu, untuk menghidupkan semangat dan ide-idenya, Institut Leimena mengadakan “Dr. J. Leimena Memorial Lecture” di Jakarta, 21 September 2010.
Acara yang dibuka dengan sambutan oleh Adrianus Mooy (Dewan Penyantun Institut Leimena), Melani Leimena Suharli (Wakil Ketua MPR RI), dan wakil dari Gubernur Maluku ini juga diisi dengan special performance oleh Catharina Leimena, salah satu putri Dr. Leimena.
Emil Salim (Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI), nara sumber di acara ini mengingatkan kembali cita-cita Om Yo (panggilan akrab Dr. J. Leimena) yaitu bahwa “kecintaan, kesetiaan, dan ketaatan kepada tanah air, bangsa, dan negara adalah refleksi dari kecintaan, kesetiaan, dan ketaatan kepada Tuhan, dengan prinsip “Soli Deo Gloria”.
Sementara itu Ahmad Syafii Maarif, pendiri Maarif Institut dan mantan ketua PP Muhammadiyah menyatakan bahwa usaha-usaha untuk mengingat dan menyegarkan kembali sosok Om Yo dalam memori kolektif kita merupakan hal yang sangat relevan. Terutama karena isu- isu persatuan, pluralisme, moralitas politik, dan kebhinnekaan kultur bangsa sedang hangat dibicarakan akhir-akhir ini.
Menutup refleksi di acara ini, Jakob Tobing (Presiden Institut Leimena) menceritakan perkenalan awalnya dengan keteladanan hidup Om Yo saat ia masih menjadi pelajar di Bukittinggi – Sumatra Barat, yang kemudian berdampak luas dalam kehidupannya sebagai bangsa Indonesia.
Memorial Lecture ini dihadiri oleh 200 undangan dari berbagai kalangan, antara lain keluarga Om Yo (putra putri dan para cucu), para pimpinan teras sinode-sinode gereja dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi Kristen, Ketua MPR-RI Taufiq Kiemas dan juga Wakil Ketua MPR-RI (Hajriyanto Y. Thohari), anggota DPR dan DPD, serta para tokoh lainnya seperti Djohan Effendi (Indonesia Conference on Religion and Peace), Awaludin Djamin (mantan Kapolri), Purbo Suwondo (mantan Ketua Legiun Veteran RI), R.P. Poernomo (mantan Komandan Kapal Selam Pertama RI), dsb.**
Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena