Hai Pemuda, Mari Bersama Bersatu Hati dan Bergerak untuk-Nya!
Demikianlah ajakan dari GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) cabang Bandung dalam perayaan Ulang Tahun GMKI ke 61 yang dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Februari 2011 di Wisma Sejahtera, Bandung. Institut Leimena, yang diwakili oleh Budi H. Setiamarga, direktur Center for Policy Analysis (CePA) IL, diajak untuk berpartisipasi sebagai salah satu panelis dalam acara Dies Natalis tersebut. Acara ini dihadiri oleh sekitar 70 orang peserta, tidak hanya anggota GMKI Cabang Bandung, tetapi juga dari berbagai organisasi kepemudaan, seperti misalnya PMKRI, GAMKI, KNPI, GMNI dan PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) dari beberapa universitas, seperti ITB dan Universitas Kristen Maranatha Bandung, serta beberapa senior GMKI. GMKI juga mengundang Walikota Bandung, Dada Rosada, yang memberikan sambutannya dengan diwakili oleh Asisten I Walikota Bandung.
Dalam panel diskusi, Budi H. Setiamarga membagikan tentang tokoh Dr. Johannes Leimena sebagai tokoh Nasional dari masa lalu yang dapat diteladani, baik tentang kehidupan imannya maupun tentang kiprahnya sebagai dokter, tokoh gereja, negarawan sejati dan politisi yang berhati nurani. Pantaslah kalau akhirnya pemerintah Indonesia memberikan gelar Pahlawan Nasional pada bulan November 2010 yang lalu! Dalam presentasinya, Budi juga menyampaikan pesan dari Program Advisor Insititut Leimena, Pontas Nasution, mantan Ketua Harian Pengurus Pusat GMKI (1963-1965) yang mengatakan:
”Dr. Leimena tertarik pada bidang politik melalui Penelaahan Alkitab. Beliau menemukan bahwa masalah-masalah politik dibahas secara mendalam di Alkitab. Dari sanalah Dr. Leimena mengembangkan kesadaran betapa pentingnya pelayanan publik. Oleh sebab itu, saya mengharapkan supaya GMKI bisa kembali menghidupkan kegiatan Penelaahan Alkitab karena melaluinya, seorang pelayan yang otentik akan dapat terbentuk. Maksud dari pelayan yang otentik adalah pelayan yang tidak palsu atau tidak superficial saja. GMKI perlu mencontoh Dr. Leimena yang melihat bahwa keterlibatan di politik itu adalah sebuah pelayanan.”
Samuel Tumanggor, penulis buku “Demi Allah dan Demi Indonesia: Suatu Pergulatan tentang Ikhwal Kenasranian dan kebangsaan” serta “Orang Nasrani, Pandu Bangsamu” menyampaikan dalam panel diskusi tentang pentingnya pemuda Kristen menyadari akan statusnya sebagai Warganegara Indonesia serta Warga Kerajaan Surga. Dengan demikian, kiprah GMKI tidak hanya mengarah kepada hal-hal horisontal saja, misalnya hal-hal politik dan kemasyarakatan, tetapi juga hal-hal vertikal yaitu pertumbuhan rohani sebagai murid Kristus. Keduanya harus berkembang bersama-sama dalam keseimbangan.
Melalui Dies Natalis ke 61 GMKI ini, pemuda Kristen diajak untuk menggembleng diri sejak masa muda untuk menjadi terang, sehingga dimanapun Tuhan tempatkan nantinya, terang itu akan tetap menyala dan memuliakan Bapa yang di sorga.
Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena