Pendidikan Warga ke-29
Palu (Sulawesi Tengah), 3 Maret 2012
“Apa yang dapat kami lakukan sebagai mahasiswa Teologia agar dapat memberi pengaruh?”
Ini adalah salah satu pertanyaan menggelitik yang dilontarkan oleh peserta dalam Pendidikan Warga (PW) ke-29, pada 3 Maret 2012 yang difasilitasi oleh Budi Setiamarga, Matius Ho dan Puan Sari Siregar dari Institut Leimena. PW ke-29 ini diikuti oleh 20 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Teologia Marturia, STT yang berada dalam naungan Sinode Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID), di Palu, Sulawesi Tengah.
Stevi Masambe, salah satu mahasiswa yang hadir, mengungkapkan bahwa acara PW ini bermanfaat bagi mahasiswa Teologia karena mahasiswa dapat belajar hal-hal di luar bidang Teologia, seperti halnya belajar bagaimana menjadi warga negara yang bertanggung jawab, belajar untuk turut aktif dalam ruang publik atas dasar kasih, belajar dan bertindak, serta belajar peka dan kritis dalam pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia dalam pelaksanaan UUD. Juliani Bungan, mahasiswa STT lainnya, menanggapi secara positif bahwa mahasiswa STT perlu mengetahui bagaimana mereka dapat menjadi Garam di dunia dan dapat memberikan pengaruh yang positif.
Belajar hal-hal baru dapat meningkatkan wawasan, memperluas cakrawala pengetahuan, serta mendorong lahirnya ide-ide cemerlang. Pada akhirnya, orang akan terdorong untuk mewujud nyatakan hasil pembelajaran itu dalam sebuah tindakan nyata, dimulai dari lingkungan yang paling dekat. Mari kita sama-sama belajar dan bertindak!
Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena