IL News 013/2016
Kuliah Intensif Kewarganegaraan di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT)
Malang, Jawa Timur, 13-17 Juni 2016
Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) mengundang Institut Leimena untuk mengisi kuliah intensif Kewarganegaraan, bertempat di kampus SAAT Malang, pada tanggal 13-17 Juni 2016. Kuliah yang diikuti oleh 24 orang mahasiswa/i program studi Sarjana Teologia (STh) ini bertujuan agar para mahasiswa mempunyai pengertian tentang dasar-dasar kewarganegaraan, Pancasila, dan UUD 1945, menghayatinya, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang Kristen, warga gereja, dan anggota masyarakat.
Selama 5 hari penuh, 30 jam pertemuan, Budi Setiamarga dan Daniel Adipranata dari Institut Leimena membagikan berbagai materi tentang kewarganegaraan melalui ceramah, pemutaran video, dan diskusi warga. Para mahasiswa/i diajak bersama-sama memikirkan ulang dan menerapkan beberapa prinsip tentang Warganegara yang Bertanggung-jawab, Politik dan Iman Kristen, Cita-Cita Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika: Indonesia dan Kemajemukan Agama, HAM: Kebebasan Beragama dalam Kemajemukan Agama Di dunia, Pancasila, Indonesia Kini: Dampak Amandemen UUD 45 terhadap kita, Belajar Menganalisa (Rancangan) Undang-Undang, Gereja dan Masyarakat Demokrasi, Konsep dan Relevansi Diskusi Warga pada Indonesia Kini, dan Menjadi Pemilih Cerdas.
Berikut ini, beberapa komentar para mahasiswa/i setelah mengikuti kelas Kewarganegaraan.
“Padat tapi saya banyak mendapat pelajaran berharga dan teladan hidup dr Johannes Leimena.” (Priskila Atalia S. – Mahasiswi SAAT, GKI Emaus-Surabaya)
“Melalui kelas ini, saya sadar bahwa orang Kristen harus turut terlibat dan berjuang untuk mewujudkan cita-cita bangsa.” (Imelda Natalia Sembiring – Mahasiswi SAAT, GKMI Medan)
“Akhirnya saya bisa membaca seluruh pasal UUD 1945 .. rasanya sangat istimewa.” (Michael Engelbert – Mahasiswa SAAT,GKI Bungur-Jakarta)
“Bagi saya kewarganegaraan adalah sesuatu yang membosankan untuk dibahas. Tapi, Institut Leimena mengubah paradigma saya. Ternyata begitu banyak hal yang menarik, terutama ketika melihatnya dari sudut pandang Alkitab dan bagaimana orang Kristen dapat berperan.” (Tommy Fernando – Mahasiswa SAAT, GKT Banyuwangi)
Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena