
FORMULIR REGISTRASI
Webinar Internasional Seri Literasi Keagamaan Lintas Budaya
dalam Rangka Merayakan Hari Pendidikan Nasional
Menyemai Karakter, Menuai Peradaban:
Membangun Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Diselenggarakan oleh
Pusat Penguatan Karakter, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia dan Institut Leimena
Didukung oleh
Templeton Religion Trust
SELASA, 29 April 2025
Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Disiapkan terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Pendidikan, sebagai hak asasi manusia yang fundamental, adalah fondasi utama dari setiap masyarakat dan investasi terbaik suatu negara. Melalui pendidikan, masyarakat yang adil, beradab, sejahtera, dan sehat dapat diwujudkan. Pada masa ini, pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga memiliki peran krusial dalam membangun moral dan etika sebagai fondasi bangsa. Dalam konteks Sustainable Development Goals (SDGs), pendidikan berperan dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan, sekaligus mendukung stabilitas sosial serta penghormatan terhadap keberagaman.
Namun, di tengah dinamika global yang semakin kompleks, tantangan dalam dunia pendidikan semakin berkembang. Globalisasi, digitalisasi, serta berbagai krisis sosial dan lingkungan menuntut sistem pendidikan yang tidak hanya menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kuat dan nilai-nilai spiritual yang kokoh. Karakter dan spiritualitas menjadi aspek krusial dalam membangun perdamaian yang berkelanjutan serta mencegah konflik berbasis agama dan budaya.
Dalam upaya memperkuat pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia menggencarkan konsep 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang mencakup: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Kebiasaan-kebiasaan ini diharapkan dapat menjadi fondasi dalam membentuk anak-anak yang disiplin, sehat, berakhlak mulia, dan memiliki semangat belajar yang tinggi.”Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terus berusaha mengajak semua pihak untuk terlibat dalam upaya membangun mental dan karakter bangsa yang mulia melalui pembiasaan tersebut,” ujar Prof. Abdul Mu’ti, Jakarta, 3 Desember 2024. Dengan menanamkan kebiasaan positif ini sejak dini, generasi muda diharapkan mampu menghadapi tantangan global dengan karakter yang kuat serta memiliki kesadaran sosial yang tinggi.
Pembiasaan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari berperan penting dalam membangun karakter yang kuat. Dalam setiap agama, ibadah bukan sekadar ritual, tetapi juga membentuk ketenangan hati, kekuatan mental, serta keyakinan akan keadilan dan kasih sayang Tuhan. Pendidikan karakter yang bermutu harus menanamkan toleransi, saling menghormati, dan kerja sama antarindividu dari berbagai latar belakang. Sebagai negara yang kaya keberagaman, Indonesia perlu mengembangkan pemahaman pluralisme dan moderasi beragama. Dengan memahami nilai-nilai universal dari berbagai tradisi keagamaan, anak-anak akan lebih terbuka, menghargai perbedaan, dan bijak dalam menyikapi dinamika sosial.
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, webinar seri Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) diadakan dengan tujuan membangun pemahaman yang lebih luas mengenai pentingnya pendidikan karakter dan LKLB dalam memperkukuh kohesi sosial dalam keberagaman melalui kebiasaan hebat anak Indonesia. Webinar ini menjadi wadah dalam menanamkan nilai-nilai toleransi serta kerja sama lintas agama dan budaya sejak dini, sehingga dapat membentuk karakter anak Indonesia yang hebat, berakhlak mulia, serta memiliki semangat kebersamaan dalam keberagaman.
Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. akan menjelaskan pentingnya pendidikan karakter untuk kohesi sosial yang berkelanjutan. Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.Si. akan menjelaskan sinergi catur pusat pendidikan dalam membangun Karakter Anak Indonesia Hebat melalui gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH). Prof. Dr. M. Amin Abdullah akan menjelaskan peran Literasi Keagamaan Lintas Budaya dalam menanamkan nilai karakter melalui 7 KAIH pada catur pusat pendidikan. Dr. Amra Sabic-El-Rayess akan menjelaskan peran pendidik untuk mewujudkan toleransi dan solidaritas melalui pendidikan karakter. Maria Lucia Uribe akan menjelaskan kunci sukses di era globalisasi: karakter kuat dan keterampilan hidup bagi generasi muda. Fatwa Nur Azizah akan berbagi mengenai praktik baik Literasi Keagamaan Lintas Budaya dalam membangun karakter di satuan pendidikan.
Sambutan Pembuka:
Rusprita Putri Utami, S.E., M.A.
Kepala Pusat Penguatan Karakter, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia
Matius Ho
Direktur Eksekutif, Institut Leimena
Pembicara Kunci:
Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia
Pembicara:
Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.Si.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia
Prof. Dr. M. Amin Abdullah
Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila – BPIP
Fatwa Nur Azizah
Alumni Pelatihan LKLB Angkatan 5 & Guru Al-Quran Hadis, MAN 1 Magetan, Jawa Timur
Maria Lucia Uribe
Direktur Eksekutif, Arigatou International, Switzerland
Dr. Amra Sabic-El-Rayess
Direktur Eksekutif International Interfaith Research Lab di Teachers College, Universitas Columbia
Moderator:
Charles Christian Hulu
Alumni Pelatihan LKLB Angkatan 27 & Guru Injil, Gereja Kristus Yesus (GKY) Balikpapan
@institutleimena
Warganegara.org

Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena
@institutleimena
Warganegara.org