Webinar Internasional seri Literasi Keagamaan Lintas Budaya
Dalam Rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila
Pancasila Education and Social Cohesion Challenges in Today’s Plural Society
Pendidikan Pancasila dan Tantangan Kohesi Sosial dalam Masyarakat Plural Masa Kini
Diselenggarakan oleh
Institut Leimena
Didukung oleh
Templeton Religion Trust
SELASA, 30 Mei 2023 Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Disiapkan terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Webinar ini akan membahas bagaimana Pancasila dapat diterjemahkan dalam dunia pendidikan untuk memperkuat kohesi sosial dalam masyarakat plural yang tengah menghadapi ancaman polarisasi dan perpecahan. Pembahasan akan mengikutsertakan perspektif global untuk memahami pengalaman negara-negara lain dalam menghadapi tantangan terhadap kohesi sosial. Dalam konteks ini, Literasi Keagamaan Lintas Budaya akan dibahas sebagai pendekatan literasi keagamaan untuk mengembangkan prinsip gotong royong, yang merupakan jiwa Pancasila, dalam masyarakat Indonesia yang religius dan beragam agamanya.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang paling beragam, dengan lebih dari tujuh ratus kelompok etnis, mengakui enam agama besar serta terdapat ratusan kepercayaan lokal. Kondisi keragaman ini merupakan suatu keunikan yang berhasil dirajut dan dipertahankan melalui Konstitusi dan ideologi bangsa, Pancasila. Pancasila telah terbukti menjaga kesatuan dan persatuan masyarakat Indonesia selama berpuluh-puluh tahun.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah meningkatnya polarisasi dan perpecahan dalam masyarakat, seperti diindikasikan dalam Reimagining Our Futures Together (2021), sebuah laporan dari International Commission on the Futures of Education, UNESCO. Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, penting untuk lebih memahami bagaimana Pancasila dapat diterjemahkan dalam dunia pendidikan untuk memperkuat kohesi sosial yang terancam politik identitas, ketakutan akan orang yang berbeda (xenophobia), ujaran kebencian, serta berbagai ajaran intoleran dan radikal. Meningkatnya tantangan terhadap kohesi sosial ini merupakan fenomena di banyak negara, sehingga penting juga untuk mempertimbangkan perspektif global dalam memahami peran pendidikan Pancasila untuk memperkuat kohesi sosial dalam masyarakat plural.
Dalam diskursus ini, Literasi Keagamaan Lintas Budaya adalah sebuah pendekatan literasi keagamaan yang kreatif dan efektif dalam menerjemahkan nilai-nilai Pancasila dengan penekanan pada prinsip gotong royong, yang merupakan jiwa Pancasila, dalam masyarakat plural yang tengah terancam kohesi sosialnya. Sejak Oktober 2021, Institut Leimena telah menyelenggarakan Program Internasional Bersertifikat: Pengenalan Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) bagi guru dan pendidik agama. Program ini berfokus pada hubungan dan kerjasama lintas agama yang positif dan selaras dengan prinsip gotong royong dari Pancasila. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 4.000 guru dan pendidik dari 34 provinsi yang telah lulus program pelatihan ini.
Kata Sambutan:
Matius Ho
Direktur Eksekutif, Institut Leimena
Narasumber:
Prof. Dr. M. Amin Abdullah
Dewan Pengarah, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, S.J.
Profesor Filsafat, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara
Prof. Dr. Katherine Marshall
Vice President, G20 Interfaith Association (IF20)
Dr. Chris Seiple
Senior Research Fellow, University of Washington
Moderator:
Icuk Salabiyati, S.S., M.Pd.
Alumni Pelatihan LKLB & Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang