IL News 010/2019
Sabtu, 16 Maret 2019
Dalam rangka Seminar Politik dan Gereja dalam Menyikapi Pileg dan Pilpres 2019 secara Kristiani, Gereja Kristus Yesus (GKY) Gading Serpong, Tangerang, telah mengundang Institut Leimena untuk ikut membina jemaat. Seminar yang dipimpin oleh Budi Setiamarga ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2019, pukul 09.00-12.00 yang dihadiri oleh sekitar lima puluh (50) orang jemaat.
Dalam topik “Warga Gereja dan Politik”, jemaat diajak untuk melihat keteladanan seorang warga gereja yang membawa terang Tuhan dalam dunia politik yaitu Dr. Johannes Leimena. Dalam berbagai kapasitas jabatan kenegaraan yaitu Menteri, Wakil Perdana Menteri, bahkan tujuh kali sebagai Pejabat Presiden, Dr. Johannes Leimena tetap menghidupi imannya di dalam terang Tuhan.
Tidaklah heran kalau beliau adalah sosok seorang warga gereja yang membawa terang dalam kehidupan politik. Iman beliau memang nyata dalam kiprahnya yang mau untuk menjadi terang bagi semua tanpa membeda-bedakan. Teladan Dr. Johannes Leimena inilah yang telah menginspirasi Institut Leimena untuk ikut serta berkiprah bagi bangsa dalam upaya untuk membawa berkat bagi segenap bangsa melalui berbagai upaya pendidikan kewarganegaraan serta upaya membangun jaringan kerja sama lintas agama.
Melalui sesi “Belajar Menjadi Garam”, jemaat didorong untuk ikut serta membawa dampak bagi bangsa secara konstruktif seperti halnya garam yang mencegah terjadinya kebusukan. Di tengah maraknya berbagai kebusukan bangsa seperti misalnya korupsi, intoleransi, kekerasan, dan ketidak adilan sosial, jemaat Tuhan dipanggil untuk menjadi garam yang mau keluar dari dalam bungkus plastiknya. Bungkus plastik ini bisa berupa sindrom minoritas, anggapan bahwa politik itu kotor, ketidakpedulian sosial, kesibukan kerja, kenyamanan dalam lingkungan sendiri dan berbagai jenis plastik pembungkus yang menghalangi garam untuk bersentuhan dengan sekitarnya.
Oleh sebab itulah, jemaat Tuhan harus didorong untuk berani bergaul dan bersahabat dengan sesama anak bangsa secara luas dan tanpa membeda-bedakan untuk membangun kehidupan bangsa Indonesia yang sehat.
Setelah membangun dasar bagi keterlibatan orang Kristen dalam membangun bangsa, dorongan untuk terlibat dalam Pemilu 2019 melalui Pileg-Pilpres 2019 menjadi sangatlah relevan. Dengan amandemen UUD 1945, negara Indonesia telah bertransformasi menjadi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, dengan sistem presidensial yang semakin kuat dan berkedaulatan rakyat.
Oleh sebab itulah, pileg dan pilpres 2019 yang dilaksanakan secara langsung adalah menjadi bagian integral dalam sistem demokrasi di Indonesia. Untuk menjaga supaya pemilu 2019 ini berjalan secara baik dan sehat, setiap warga negara, termasuk warga gereja haruslah berperan aktif. Oleh sebab itu, politik uang serta golput haruslah dihindari.
Karena memberi suara adalah hak warganegara yang dilindungi oleh konstitusi negara, maka jemaat Tuhan haruslah mengupayakan supaya dapat terlibat aktif dan konstruktif dalam pemilu 2019. Melalui keterlibatan aktif warga gereja dalam pemilu 2019 ini, nama Tuhan akan makin dimuliakan.
Responsible Citizenship
in Religious Society
Ikuti update Institut Leimena