info@leimena.org    +62 811 1088 854
IL News 023/2018

Sebutlah semua angka, lalu kalikan dengan setengah, hasilnya adalah setengah. Demikianlah hidupmu, sekalipun potensi yang kau miliki penuh, tapi jika dilakukan dengan setengah hati, maka hasilnya pun akan setengah. Sangat disayangkan!

Pesan pembuka ini disampaikan oleh Pdt. Soleman Allolinggi, Sekretaris Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, dalam program Garuda (Generasi Pembaru Indonesia) yang berlangsung pada 17-18 Oktober 2018, di Pusat Pelatihan Tangmentoe, Toraja. Program kaderisasi kepemimpinan publik ini terselenggara atas kerja sama Gereja Toraja dengan Institut Leimena, yang merindukan lahirnya pemimpin muda yang berintegritas dan berdampak.

Pelatihan berlangsung dengan pendekatan aktif-partisipatif, difasilitasi oleh Daniel Adipranata dan Puansari Siregar dari Institut Leimena. Peserta dengan usia 17-25 tahun, terlibat aktif sebagai subjek belajar melalui serangkaian kegiatan belajar dengan cara berdiskusi, memecahkan masalah, dan pembuatan projek. “Ini pelatihan pertama saya, di mana saya tidak hanya datang, duduk, diam. Sangat aktif tapi tetap menguras pemikiran”, demikian ujar seorang peserta.

Pelatihan 2 hari ini, dilanjutkan dengan pembelajaran tentang kepemimpinan dan kebangsaan secara daring (online learning). Peserta kegiatan ini akan tergabung dalam sebuah komunitas belajar yang saling mengisi dan menajamkan sebagai kader gereja dan kader bangsa. Kebutuhan akan terwujudnya cita-cita bangsa, mensyaratkan kualitas kepemimpinan yang bersih dan berisi. Untuk mencapainya, belajar menjadi sebuah keniscayaan.

Kini, pembelajaran daring sudah berlangsung dengan memasuki modul kedua. Mari dukung dan doakan agar seluruh peserta tetap memiliki semangat dan kesetiaan untuk belajar, sehingga bila tiba waktunya nanti, mereka siap diutus menjadi pemimpin dalam konteks masing-masing. Hal inilah yang juga dipesankan oleh Ibu Pdt. Arsiaty Sipa’ Kabangnga’, M.Th., Ketua V BPS Sinode Gereja Toraja, ketika menutup pelatihan tatap muka. Semangat sejati adalah semangat yang terus dipelihara, meski pelatihan sudah usai. Peliharalah semangat belajar dengan sepenuh hati. Milikilah kesetiaan belajar sebagai bukti kualitas kepemimpinan.

Responsible Citizenship

in Religious Society

Ikuti update Institut Leimena