info@leimena.org    +62 811 1088 854
IL News 028/2020
Webinar Internasional Kerjasama Kementerian Agama RI dan Institut Leimena
(Rabu, 21 Oktober 2020)

 

Agama Abrahamik yaitu agama Kristen, Islam, dan Yahudi adalah tiga agama yang mempunyai akar nenek moyang yang sama yaitu Abraham. Karena ketiga agama ini memiliki jumlah penganut yang melebihi setengah dari populasi dunia, maka kehidupan bersama secara damai akan sangat ditentukan oleh bagaimana ketiga agama ini dapat hidup bersama dalam kedamaian. Dalam upaya untuk membangun jembatan persaudaraan yang lebih baik, Kementerian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Institut Leimena, mengadakan Webinar Internasional pada hari Rabu, 21 Oktober 2020 pukul 18.30-20.30 WIB, dengan topik “Memahami Keluarga Abrahamik Melalui Kajian Kiblat”.

Pembicara utama dari webinar ini adalah Dr. Ari M. Gordon yang menjabat sebagai Direktur Hubungan Muslim-Yahudi di Amerika Serikat, American Jewish Committee. Ada dua orang yang menanggapi paparan Dr. Ari M. Gordon yaitu Dr. phil. Sahiron Syamsuddin, Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Arkhimandrit Romo Daniel Byantoro, PhD., Ketua dan Pendiri Gereja Orthodox Indonesia.  Webinar yang dihadiri oleh lebih dari 400 peserta, baik dari Indonesia maupun dari mancanegara ini, diawali dengan sambutan dari Drs. Jakob Tobing, MPA., Chairman Institut Leimena, Dr. Alwi Shihab, Senior Fellow Institut Leimena, serta Dr. Muhammad Zain yang mewakili Kementerian Agama RI.

Dalam pembahasannya, Dr. Ari Gordon menjelaskan mengapa komunitas agama sering kali beribadah menghadap ke arah tertentu serta mengapa arah tertentu itu penting. Untuk memahami tentang Kiblat di agama Islam serta keterkaitan antara ketiga Abrahamik ini, penting untuk kita memahami pula tentang agama Yahudi dan agama Kristen di masa lalu sehingga alasan pemakaian dan arti Kiblat menjadi lebih bisa dipahami. Dengan memahami latar belakang sejarah ini, ketiga agama Abrahamik ini bisa lebih saling menghargai satu dengan lainnya sebagai dasar untuk membangun relasi antar agama Abrahamik yang lebih harmonis.

Responsible Citizenship

in Religious Society

Ikuti update Institut Leimena