info@leimena.org    +62 811 1088 854

(Matius Ho, Direktur Eksekutif Institut Leimena sedang bersama US Ambassador for International Religious Freedom, Sam Brownback)

IL News 020/2019
Bangkok, Thailand. 4-5 November 2019.

Conference on Freedom of Religion or Belief in Southeast Asia(SEAFORB) diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada 4-5 November 2019. Matius Ho, Direktur Eksekutif Institut Leimena, menjadi salah satu pembicara yang memberikan gambaran umum situasi kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.

Beliau memaparkan bagaimana negara dengan 269 juta penduduk, 1.340 suku, dan luas 1.905 juta km2 ini memiliki kompleksitas serta tantangan tersendiri dalam mengelola kebebasan beragama dan berkeyakinan warganya, disamping adanya keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai dengan baik. Yang menjadi perbedaan dengan beberapa negara lainnya, jaminan terhadap Hak Asasi Manusia di Indonesia telah dicantumkan dalam Konstitusi kita, sejak diberlakukannya Amandemen UUD 1945. Munculnya wacana untuk mengamandemen kembali UUD 1945 dan menghidupkan kembali Garis-Garis Besar Haluan Negara, disampaikan sebagai urgensi yang berpotensi mengancam HAM di Indonesia seperti yang terjadi di zaman orde baru dulu.

Pembicara lain dalam acara ini termasuk Sam Brownback, US Ambassador at Large for International Religious Freedom, dan Jan Figel, EU Special Envoy for the promotion of Freedom of Religion or Belief. Selama dua hari, peserta yang terdiri negara-negara di ASEAN, Eropa dan Amerika Serikat tersebut membahas masalah-masalah terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan di negara masing-masing serta mengembangkan rencana aksi. Selain menjadi salah satu narasumber, Institut Leimena juga menghadirkan Budi H. Setiamarga dan Yans Penina Daphne dari Humanitas Global dan Johan Hasan dari Universitas Ciputra sebagai peserta pada acara tersebut.

Responsible Citizenship

in Religious Society

Ikuti update Institut Leimena