info@leimena.org    +62 811 1088 854
IL News 023/2017

Dibentuknya Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) pada Juni 2017 lalu, patut diapresiasi! Pembentukan unit tersebut, menunjukkan itikad dan kesungguhan pemerintah untuk membumikan dan menghidupkan Pancasila dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Institut Leimena turut mengapresiasi unit tersebut dan bermaksud memberikan dukungan yang positif untuk penerapan kerja UKP PIP. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan FGD (Focus Group Discussion) tentang Pancasila, pada 19 Juli 2017 ini.

FGD diikuti oleh tokoh/pakar yang memiliki harapan yang sama untuk membumikan Pancasila dan mendukung UKP PIP secara aktif dan positif: Andreas Yewangoe (Anggota Dewan Pengarah UKP Pancasila), Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Senior Fellow Institut Leimena), Jakob Tobing (Presiden Institut Leimena), Edwin Soeryadjaya (Board of Directors Institut Leimena), Pataniari Siahaan (Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti), Edwin Soeryadjaya (Board of Directors Institut Leimena), Raja Kami Sembiring Meliala (Mayor Jenderal TNI Purnawirawan), Budi Hartono Setiamarga (Direktur CRSS Institut Leimena), Daniel Adipranata (Wakil Direktur CRSS Institut Leimena), dan Vonny Tjandra (Direktur Operasional Institut Leimena).

FGD berlangsung menarik dengan banyaknya wawasan yang disampaikan para tokoh dan usulan konkrit tentang bagaimana seharusnya Pancasila dibumikan. Kondisi Indonesia kini dengan tingkat ketimpangan yang cukup tinggi ditambah tekanan dari kelompok radikalis tertentu, hendaknya membuat kita semakin memaknai dan membumikan Pancasila, sebagai rumah bersama dari beragam suku, ras, agama yang hidup di Indonesia. Tentu, diperlukan cara-cara yang sederhana, kreatif, dan nyata, dalam membumikan Pancasila. Pengalaman cara-cara pembumian Pancasila yang bersifat indoktrinasi pada masa lampau, hendaknya tidak terulang kembali.

Untuk menutup FGD, Institut Leimena menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan lembaga lintas agama, untuk sama-sama membumikan Pancasila. Dengan kerja sama tersebut, niscaya Pancasila kian dirasakan maknanya sebagai dasar negara, bukan retorika belaka! 

Responsible Citizenship

in Religious Society

Ikuti update Institut Leimena